Siapakah Maria Sibylla Merian? Mungkin tidak banyak dari kita yang akrab dengan nama itu. Namun, bagi orang Jerman, Maria Sibylla Merian menjadi sosok yang cukup populer dan membanggakan. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan biologi dan peneliti ilmiah yang mengabdikan hidupnya untuk mempelajari tentang tanaman dan seluk-beluk serangga. Maria Sibylla Merian semakin terkenal berkat karya lukisnya yang sangat indah dan teramat mirip dengan aslinya.Hari ini tanggal 2 April 2013 Google merayakan hari jadinya.
Maria Sibylle Merian dilahirkan pada tanggal 2 April 1647 di Frankfurt, Jerman. Meskipun lahir di Jerman, namun keluarganya adalah pendatang dari Swiss. Ia mewarisi darah seni dari sang ayah yang cukup terkenal sebagai seniman ukir. Setelah ayahnya wafat, ibunda Maria Sibylla Merian menikah lagi dengan seorang pelukis bernama Marrel Yakub. Dari ayah tirinya inilah bakat Maria Sibylla Merian di ranah seni lukis semakin terasah.
Melukis sebenarnya bukan pekerjaan utama Maria Sibylla Merian yang sebelumnya lebih dikenal sebagai seorang ilmuwan atau ahli biologi. Namun, kebisaan melukis yang dimiliki Maria Sibylla Merian justru sangat menunjang aktivitasnya di bidang penelitian ilmiah.
Masa di mana Maria Sibylla Merian berkiprah memang belum ditemukan foto atau kamera. Oleh karena itu, para ilmuwan, termasuk Maria Sibylla Merian, mengabadikan hasil penelitian atau pengamatannya dengan cara digambar atau dilukis.
Maria Sibylla Merian ternyata cukup piawai dalam hal ini. Hasil lukisan Maria Sibylla Merian, yang sebetulnya dimaksudkan untuk mendukung proses risetnya, justru memperoleh pujian dan apresiasi positif dari banyak pihak. Lukisannya yang rata-rata menjadikan tumbuh-tumbuhan dan binatang sebagai obyeknya tampak luar biasa dan membuat setiap orang yang melihatnya merasa kagum.
Salah satu karya Maria Sibylla Merian yang paling terkenal adalah Metamorphosis Insectorum Surinamensiu, diterbitkan pada tahun 1705. Ini adalah judul buku yang berisi tentang berbagai macam lukisan saat Maria Sibylla Merian melakukan petualangan untuk meneliti alam beserta flora dan faunanya di hutan tropis yang ada di Amerika Selatan.
Tak diduga, Metamorphosis Insectorum Surinamensiu ternyata sangat menarik bagi kalangan bangsawan di Jerman dan terjual sangat laris di pasaran. Oleh karena itu, Maria Sibylla Merian pada akhirnya justru lebih dikenal sebagai seorang seniman lukis beraliran naturalis ketimbang sebagai ilmuwan yang sebenarnya menjadi profesi aslinya. Maria Sibylla Merian wafat pada tanggal 13 Januari 1717. Hasil cipta seninya masih menjadi karya yang memukau dan bernilai tinggi hingga saat ini.
Selasa, 02 April 2013
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar